wahai engkau sampah masyarakat di kerajaan pasir
sampai kapankah engkau acuh terhadap kerajaan itu
engkau tidak memperdulikan banyaknya makluk disana
tetapi engkau juga tidak mengambil kotoranmu kembali
sadarlah engkau wahai sampah
tanpa kerajaan itu, engkau bisa mati
dan apakah yang akan engkau buat?
burung-burung diudara terbang melayang
pohon kelapapun melambai-lambai terkena angin
dan engkau mau menghilangkan itu semua?
sungguh keterlaluan engkau sang pembuang sampah di pantai
permana eka putra
Siip! Mari, gelorakan terus kesadaran itu! Pantai ku, pantai mu, pantai kita semua, mari kita jaga!
BalasHapus